INTRO
Video kedua di tahun 2019 untuk Huddle DF-DL (khususnya untuk di bagian COACH dr 5C)
A special welcome to all the new DATE Leaders!
Judul video kali ini yaitu LEADING WITH GRACE AND TRUTH
TENSION
Sebagai pemimpin/pemurid pasti kita pernah menghadapi situasi di mana kita harus memberikan feedback/umpan balik, baik berupa pujian, nasehat, atau bahkan teguran kepada orang-orang yang kita pimpin.
Saat ada sebuah harapan/ekpektasi yang selayaknya terjadi dan orang yang kita pimpin belum/tidak bisa memenuhi harapan tersebut, maka kita sebagai pemimpin akan berusaha untuk memberikan umpan balik kepada mereka.
Contoh:
• DATE Member yang kurang bisa menghargai teman-teman DATE yang lain, baik dengan perkataan atau sikap yang kurang menunjukkan hormat.
• Cara komunikasi yang kasar kepada anak atau istri/suami.
• Selalu terlambat datang ke tempat DATE.
Saya sendiri pernah mengalaminya.. yaitu ada salah satu anggota DATE yang sangat sering meminjam uang kepada anggota DATE lainnya, dan laporan yang saya terima adalah ada uang yang dikembalikan dan ada yang tidak.
Saat menghadapi hal ini maka sebagai pemimpin kita memiliki kecenderungan merespon dengan dua cara, yaitu dengan kasih karunia atau dengan kebenaran.
"Truth without grace is mean, grace without truth is meaningless” -Chris Hodges
Bila kita memiliki tipe kepribadian I/intim & S/stabil (dari DISC) maka kita akan cenderung menghindari konflik, memaafkan terus, atau tidak berani menegur karena takut akan ada yang sakit hati dan hubungan menjadi tidak baik lagi. Akibatnya kalau kita terus memimpin dengan Kasih Karunia saja, maka orang yang kita pimpin menjadi semena-mena.. karena apa yang terus ditoleransi akhirnya menjadi standar.
Bila kita memiliki tipe kepribadian yang lebih D/dominan & C/cermat, maka kita cenderung untuk menghadapi konflik dengan cara yang tegas dan berorientasi kepada tugas. Kita tidak peduli dampaknya, yang penting kebenaran harus dinyatakan, sehingga tidak jarang orang yang kita nasehati atau tegur menjadi sakit hati karena merasa dihakimi. Tanpa sadar, kita menjadi orang yang cenderung agamawi.. karena menekankan Kebenaran, tanpa Kasih Karunia.
Ada saat ketika kita sudah melakukan yang terbaik kepada org yang kita pimpin, namun respon yang diberikan kurang baik. Kita sudah berusaha untuk mendekati, menegur dengan baik, tetapi diterima dengan salah.. bahkan menghakimi kita tanpa bertanya lebih lanjut. Kita akhirnya merasa layak untuk tidak lagi menerima orang tersebut apa adanya.
TRUTH
Lalu bagaimana seharusnya sikap kita? Mari kita belajar dari Tuhan Yesus yang bisa memimpin dengan penuh Kasih Karunia dan Kebenaran.
Yohanes 1:14,
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Yohanes 8-8-11,
8Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.
9Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.
10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?”
11Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."
Aku pun tidak menghukum engkau = ungkapan kasih karunia, pengampunan, melepaskan dari hukuman.
Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang = ungkapan kebenaran, Tuhan mau wanita ini tidak berbuat dosa yang sama lagi.
Wanita ini mendapatkan langsung kasih karunia dan kebenaran di saat yang bersamaan.
Apa itu Kasih Karunia?
Efesus 2:8
Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
• Kebaikan hati Tuhan.
• Sikap menerima, mendekat, keinginan untuk memiliki hubungan yang dalam.
• Tetap menerima meski si penerima tidak layak menerimanya.
• "Saya ada di sini buat kamu.. saya mau mendengarkanmu & saya bersamamu dalam keadaan apa pun."
Apa itu Kebenaran?
Yohannes 8:32,
“...dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
• Standar Tuhan. Petunjuk hidup benar di mata Tuhan.
• Bagaimana sikap Yesus tidak berhenti kepada melihat kondisi orang di saat itu.
• Dibiarkan terus dalam kondisi yang salah, namun berusaha untuk membantu mereka kembali kepada Tuhan.
• Mengingatkan identitas mereka di hadapan Tuhan
• Memberikan masukan demi kebaikan, walaupun dengan resiko belum langsung diterima dengan baik.
"Truth & grace together is a medicine that the whole world needs" -Chris Hodges
Prinsipnya adalah kita tidak bisa memilih salah satu, sama seperti Yesus kita harus memimpin dengan kasih karunia DAN kebenaran.
Saat memberikan umpan balik kita harus penuh dengan kasih karunia dan kebenaran.
Aplikasi dalam memimpin dengan kasih karunia dan kebenaran adalah dalam memberikan feedback/umpan balik.
Ada dua bentuk umpan balik yang bisa kita berikan yang juga sudah dipelajari dalam GFT & DLT 101, yaitu Affirmation/afirmasi-penguatan-peneguhan & Advice/masukan-nasehat-teguran.
1. AFFIRMATION
Umpan balik untuk sesuatu yang sudah baik, yaitu berupa pujian atau peneguhan/penguatan.
Tidak hanya cukup dengan good job!, thank you! tapi dengan pendekatan.
ST : Situation/Task
A : Action
R : Result
ST : Johan, saya mau berterima kasih karena kamu sudah bersedia memimpin pertemuan DATE malam ini sebagai bagian dari Grooming Process kepada kamu sebagai Core Team.
A : Kamu memulai DATE tepat waktu, ide ice breaking sewaktu Connect membuat DM baru bisa langsung nyambung dengan DM lainnya.. dan kamu memimpin sesi Coach dengan antusias.
R : sehingga diskusinya pun menjadi hidup. Saya dan member yang lain diberkati, dan semua orang dapat ide tentang apa yang harus dilakukan berikutnya.
2. ADVICE
Umpan balik untuk sesuatu yang perlu ditingkatkan, dikoreksi, diperbaiki, yaitu berupa nasehat atau bahkan teguran.
Dengan pendekatan:
ST : Situation/Task
A : Action
R : Result
A : Alternative Action
R : Alternation Result
ST : Andi, saya mau ngobrol tentang kejadian kemarin saat Andi menaggapi pendapat Benny di DATE
A : Menurut saya, komentar Andi terlalu frontal dan terkesan memojokkan Benny di depan teman2 yang lain
R : Akibatnya Benny juga membalas dan jadi debat kusir
A : Sebaiknya, kalau terjadi beda pendapat seperti kemarin diklarifikasi dulu secara personal dan tidak di depan umum.
R : Saya yakin Benny akan bisa menjelaskan lebih baik dan diskusi di DATE bisa jadi lebih menyenangkan.
Setiap orang memiliki bank emosional. Ketika memuji atau memberikan afirmasi kepada seseorang, kita seperti sedang melakukan deposit/menabung ke dalam bank emosional mereka. Namun ketika kita menasehati atau menegur, kita seperti sedang melakukan withdrawal/mengambil keluar dari bank emosional mereka.
Oleh karena itu, sebelum kita bisa mendapatkan hak untuk orang yang kita pimpin mendengarkan nasehat dan teguran kita, pastikan kita sudah cukup sering memuji, memberikan afirmasi dan penguatan kepada mereka.
Cara kita memimpin harus penuh dengan kasih karunia dan kebenaran.
Saat kita memimpin diskusi di DATE adalah dengan kasih dan kebenaran.
Saat ngobrol dalam one on one harus penuh dengan kasih dan kebenaran.
Saat menyampaikan kebenaran harus dengan kasih karunia.
Saat bertemu dengan DL/CT/DM yang menyakiti hati kita pun harus penuh dengan kasih dan kebenaran.
Apa pun tipe kepribadian, kita mari kita belajar untuk tidak hanya condong menjadi penuh dengan kasih karunia saja atau kebenaran saja.. tetapi bisa memimpin dengan penuh Kasih Karunia DAN Kebenaran.
Selalu andalkan pertolongan Roh Kudus untuk memberikan hikmat dan kemampuan ilahi, agar kita bisa memimpin sama seperti Yesus memimpin.. penuh dengan Kasih Karunia DAN Kebenaran.
PERTANYAAN DISKUSI:
1. Sebagai pemimpin, apakah gaya kemimpinan saudara lebih condong kepada kebenaran saja atau kasih karunia saja? Ceritakan mengapa hal tersebut terjadi?
2. Jelaskan dampaknya bagi saudara dan orang yang kita pimpin, bila terlalu condong kepada kebenaran saja atau kasih karunia saja?
3. Apa (saja) yang saudara perlu lakukan untuk bisa menjadi pemimpin yang penuh dengan karunia DAN kebenaran terhadap orang-orang yang saudara pimpin?