PREPARE & PRAY
Sebelum Saudara memulai Huddle, persiapkan diri Saudara dengan membaca Huddle Meeting Guideline dan Berdoa supaya Roh Kudus bekerja untuk mengubahkan setiap orang yang hadir.
Persiapan adalah ekspresi IMAN.
Ps. Johannes Ramiano
Hai para pemimpin, pemurid yang dikasihi Tuhan. Salam sejahtera untuk Saudara semua. Saya berharap Saudara semua dalam keadaan baik-baik saja, sehat dan penuh dengan damai sejahtera untuk menjalani tahun ini dengan antusiasme hidup mengakar di dalam Kristus.
Salah satu tension atau ketegangan yang seringkali terjadi dalam kehidupan memimpin atau memuridkan adalah perspektif fungsi dan posisi. Sebagai pemurid, kita belajar bahwa kepemimpinan tidak dimulai dari posisi, melainkan dari fungsi.
Saya ingat sebuah nasihat dalam percakapan beberapa tahun yang lalu dengan Ps. Jeffrey Rachmat. Ps. Jeffrey mengatakan bahwa seseorang diberikan posisi sebagai pemimpin bukanlah untuk melakukan fungsi kepemimpinan, melainkan sebaliknya: seseorang diberikan posisi sebagai pemimpin justru karena sebelumnya telah menjalankan fungsi kepemimpinan dengan setia, sengaja, dan konsisten. Dengan demikian,
Tujuan dari sebuah posisi adalah untuk memperbesar dan memperluas dampak atau pengaruh dari fungsi kepemimpinan. Posisi adalah akibat, bukan sebuah sebab atau tujuan.
Kita juga berulangkali diingatkan bahwa "hanya" ada dua kriteria untuk mulai memimpin atau memuridkan, yaitu hati dan komitmen.
Lalu pertanyaannya, jika demikian apakah berarti kita tidak boleh memiliki ambisi untuk menjadi pemimpin atau pemurid? Mari, saya mengajak Saudara untuk memikirkannya bersama-sama dengan melihat kebenaran di alkitab. Buka alkitab Saudara dan mari kita baca bersama-sama 1 Timotius 3:1:
Benarlah perkataan ini: "Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat menginginkan pekerjaan yang indah."
Dalam terjemahan New Living Translation dikatakan demikian:
This is a trustworthy saying: “If someone aspires to be a church leader, he desires an honorable position.”
Melalui ayat tersebut, kita dapat memahami bahwa untuk menjadi pemimpin atau pemurid, yang pada dasarnya adalah pemimpin rohani maka sangatlah penting untuk memiliki
Ambisi yang terhormat, yaitu ambisi untuk mendapatkan posisi dengan sebuah pengertian spiritual yang benar, bahwa ambisi tersebut didasari oleh pengertian bahwa fungsi memimpin atau memuridkan adalah sebuah fungsi pelayanan yang indah.
Hati berbicara mengenai kasih kita kepada Tuhan dan sesama. Ambisi yang terhormat untuk memperoleh posisi sebagai pemimpin rohani adalah ambisi yang dilandasi oleh kasih kita kepada Tuhan dan umat-Nya. Pemimpin yang memahami dan meyakini hal ini akan selalu "tergila-gila" untuk memuridkan orang lain dan berambisi untuk membawa mereka hidup setia, mengakar kuat di dalam Kristus, sehingga kehidupan mereka menjadi kehidupan yang dibangun di dalam kehendak Tuhan.
Di dalam buku Spiritual Leadership karya J. Oswald Sanders, dituliskan bahwa:
"In many troubled areas today, spiritual leadership is no task for those who seek stable benefits and upscale working conditions". Di banyak area bermasalah saat ini, kepemimpinan rohani bukanlah tugas bagi mereka yang mencari keuntungan yang stabil dan kondisi kerja yang nyaman. .
Oleh karena itu, tanpa ambisi yang terhormat, tidak ada satu pun pemimpin yang mampu bertahan dan menikmati ketidakstabilan situasi dalam memuridkan. Jika ambisinya adalah untuk kepentingan pribadi, maka posisi akan menjadi alat untuk mengintimidasi atau memanipulasi, dan bukan untuk menginspirasi. Tetapi sebaliknya, jika tidak memiliki ambisi sama sekali, maka perjalanan memuridkan tidak akan menjadi perjalanan yang menggairahkan.
Ambisi berasal dari kata dalam bahasa Latin yang berarti "campaigning for promotion". Seorang pemimpin yang memiliki ambisi yang terhormat tidak akan berkampanye untuk promosi dirinya sendiri, melainkan "berkampanye" untuk mempromosikan misi Amanat Agung Tuhan.
Dengan demikian, definisi singkat tentang
ambisi yang terhormat adalah ambisi yang berpusat pada kemuliaan Tuhan dan kesejahteraan umat-Nya.
Markus 10:42-44 menulis demikian:
Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: ”Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.
Yesus memberikan standar yang baru, a new standard of greatness, kepada murid-murid-Nya, yang menggambarkan implementasi ambisi yang terhormat.
Saudara semua, para pemurid yang penuh kasih, melalui apa yang telah kita pelajari bersama, mari kita revisit, tinjau kembali ambisi yang ada di dalam diri kita untuk memuridkan.
Apakah ambisi untuk diri sendiri atau ambisi yang terhormat?
Bagaimana jika tidak atau belum memiliki ambisi tersebut?
Sadarkah Saudara, bahwa tidak berambisi untuk memuridkan orang lain sama artinya dengan berambisi untuk menjadikan diri sendiri sebagai pusat dalam kisah kehidupan?
Tidak berambisi sama dengan ambisi untuk terus berada di zona nyaman, sedangkan kita selama ini telah sama-sama belajar bahwa dalam zona nyaman tidak akan pernah ada pertumbuhan.
Jika demikian, menjadikan diri sebagai pusat berarti berusaha menyingkirkan Tuhan dari pusat ambisi dalam Amanat Agung.
Saya berharap, kita semua belajar sesuatu dan semakin penuh gairah di dalam menjalankan fungsi memuridkan sehingga perubahan hidup semakin serupa dengan Kristus akan semakin nyata, dan multiplikasi para pemurid yang memiliki ambisi yang terhormat akan semakin bertumbuh, baik secara kuantitas maupun kualitas. Amin.
Mari bergabung dalam salah satu ministry di bawah ini dan melayani bersama para Volunteers lainnya. Untuk informasi lebih detail dan cara daftar silahkan Saudara melihat di aplikasi MyJPCC di bagian
Discover > Let’s Serve
atau klik di tombol di bawah ini.
PRIORITAS PENDAFTARAN KELAS SERVE UNTUK CORE TEAM
Tujuan daripada Core Team adalah dipersiapkan untuk menjadi pemurid / pemimpin berikutnya. Untuk memfasilitasi hal tersebut, maka Core Team diberikan prioritas mendaftar kelas SERVE H-7 (satu minggu) sebelum pendaftaran dibuka kepada seluruh DATE Member. Pendaftaran dapat dilakukan melalui MyJPCC Apps.
Seperti yang sudah diinformasikan oleh Ps. Jeffrey Rachmat melalui video, bahwa JPCC ingin mengetahui perkembangan Saudara dan keluarga saat ini. Agar Gereja bisa memberikan bantuan yang dapat menolong Saudara melewati masa global pandemi COVID-19 ini, mohon pastikan
Saudara (baik DM, CT, DL, DF & HDF) sudah mengisi tautan berikut ini:
Catatan:
Selama pandemi ini masih berlangsung, tautan ini yang akan terus dipakai untuk berhubungan dengan Tim JPCC Peduli Covid-19.