INTRO
Hi, apa kabar semuanya?
Saya Johannes Ramiano, Small Groups Pastor di JPCC.
Selamat datang dan terima kasih atas kehadiran Saudara, DATE Leaders dan DATE Core Teams di Huddle DL-CT yang ke-2 tahun 2019.
Video kali ini saya beri judul “MEMFASILITASI DISKUSI”
Kehadiran Saudara baik DL & CT adalah bukti kesungguhan hati untuk mau terlibat mengerjakan Amanat Agung Tuhan yaitu menjadikan semua bangsa murid Tuhan.
Apakah Saudara masih ingat mengenai 2 ciri DATE (Small Groups) yang berhasil?
- Terjadinya perubahan hidup baik DATE Leader, CT dan Member semakin serupa dengan Kristus.
- Lahirnya pemurid/pemimpin baru.
Nah, untuk mencapai wins tersebut, ada 2 jurus yang harus Saudara kuasai:
- Fasilitasi (yang kita akan bahas setelah ini),
- Kaderisasi
Sebelum saya menjelaskan mengenai fasilitasi, saya ingin mengingatkan mengenai kriteria, fungsi & tujuan dari seorang Core Team.
Kriteria pemilihan Core Team:
Hati (mengasihi Tuhan & ingin membantu orang lain) & Komitmen (kehadiran di DATE teruji).
Fungsi Core Team:
Caring System adalah sistem yang mana seorang CT membantu DL dalam memperhatikan kerohanian beberapa DM dan membantu mereka untuk terus bertumbuh.
Secara umum, 1 orang CT memperhatikan 2-5 DM, atau 1 pasang CT memperhatikan 2-3 DM. Bagaimana rasio di dalam DATE Saudara?
Tujuan Core Team:
Seorang CT dipersiapkan untuk menjadi pemurid/DATE Leader berikutnya dalam kurun waktu kurang lebih 1 tahun.
TENSION
Dalam menjalankan peran sebagai Core Team, saudara akan diminta sesekali oleh DATE Leader untuk bisa memfasilitasi diskusi di dalam DATE.
Memfasilitasi sebuah diskusi tidak mudah karena bila kita belum terbiasa maka suasana diskusi bisa menjadi kaku, arah percakapan tidak jelas, didominasi oleh beberapa orang saja, bahkan fasilitator. Sehingga apabila tidak kita tangani dengan baik, hal ini akan membuat pertemuan DATE atau diskusi menjadi tidak efektif.
Makanya keterampilan dalam memfasilitasi ini perlu kita kembangkan dan latih terus-menerus.
TRUTH
The end goal of group facilitation is life change, not perfect discussion or getting through all material. God is the one who does the work in people’s heart-we are not responsible for it! We are simply creating an environment for community and life change to happen.
Kebenarannya, tujuan akhir dari fasilitasi grup adalah perubahan hidup, bukan diskusi yang sempurna atau menyelesaikan semua bahan diskusi. Tuhan yang bekerja di dalam hati setiap orang, kita tidak bertanggung jawab untuk itu! Tugas kita adalah menciptakan suasana agar terjadinya perubahan di komunitas dan kehidupan.
APPLICATION
Dalam memfasilitasi diskusi/pertemuan DATE berikut ini adalah tips yang bisa Saudara praktikan di DATE masing-masing:
1. Menanyakan Pertanyaan Terbuka
Daripada menggunakan pertanyaan tertutup yang dijawab dengan ya/tidak, gunakan lebih banyak pertanyaan terbuka dalam diskusi untuk mendorong setiap orang menyampaikan pendapat atau bercerita. Di dalam DATE Meeting Guideline terdapat 3 pertanyaan yang bisa digunakan untuk memulai diskusi di dalam DATE:
Hal spesifik apa yang Saudara dapat dari firman Tuhan yang disampaikan minggu lalu?
Mengapa hal tersebut begitu spesifik terhadap kehidupan Saudara?
Hal spesifik apa yang akan Saudara lakukan sebagai tindak lanjut dari firman Tuhan yang disampaikan minggu lalu?
2. Tidak Perlu Menjawab Semua Pertanyaan
Bila ada DM yang bertanya, maka tanyakan kepada semua DM dengan mengatakan, “Itu pertanyaan yang baik! Menurut yang lain bagaimana?” Ingat prinsip tai-chi master yang pernah Saudara pelajari di Group Facilitation Training. Ada pengecualian, abila ada yang bertanya secara spesifik, “Ada berapa jumlah kitab injil?” Saudara tidak perlu menanyakan lagi, “Menurut yang lain bagaimana?” tetapi langsung saja dijawab ada 4 kitab. Yang paling penting adalah memberikan ruang kepada semua DM untuk bisa berpartisipasi dalam diskusi.
Apabila ada pertanyaan yang memang belum bisa dijawab, jangan paksakan untuk menjawab. Saudara bisa mencari tahu jawabannya dan memberikannya di pertemuan DATE minggu depan.
3. Jangan Takut Dengan Keheningan
Penelitian menunjukkan bahwa diperlukan waktu sekitar enam detik bagi seseorang berpikir sebelum menjawab pertanyaan. Terkadang orang perlu berpikir untuk mencerna dan menyampaikan ide/pendapat. Dan kita tidak bisa memotong proses tersebut bila terlalu cepat merespon.
Sebagai penutup, Saya ingin mengingatkan kembali mengenai ayat firman Tuhan yang di ambil dari 1 Korintus 3:6 TB:
“Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.”
Tugas kita bukanlah mengubah DM, tetapi secara konsisten melakukan peran dan fungsi kita dengan baik, baik sebagai DL maupun CT.
Dengan memfasilitasi diskusi kita sedang menciptakan suasana/atmosfir yang baik (suasana lebih hidup, aman dan nyaman) sehingga Tuhan bebas bekerja mengubah kehidupan setiap DM.
Jadi, jangan stress apabila kehidupan DM yang kita pimpin saat ini belum berubah, percayalah bahwa Allah turut bekerja mendatangkan kebaikan bagi setiap orang yang mengasihi-Nya. Perubahan hidup adalah bagian-Nya Tuhan, bukan kita.
Nah, untuk menindaklanjuti materi yang disampaikan tadi, berikut ini instruksi pertanyaan untuk Saudara diskusikan di dalam Huddle DL-CT:
- Dalam skala 1-10, berapa nilai keterampilan Saudara saat ini dalam memfasilitasi diskusi? Ceritakan.
- Kendala/tantangan apa yang sering Saudara alami (DL & CT) pada saat memfasilitasi diskusi di dalam DATE? Ceritakan.
- Langkah kongkret apa yang akan Saudara lakukan sebagai tindak lanjut dari materi Huddle DL-CT kali ini? Bisa berdasarkan 3 tips di atas atau mungkin tips lain yang pernah Saudara pelajari tentang Memfasilitasi Diskusi.
Have an fruitful conversation everyone, God Bless you!