Contact us

DATE MEETING GUIDELINE

DATE adalah komunitas di JPCC yang memuridkan anggotanya (Discipled), menerima apa adanya (Accepted), dipimpin Roh Kudus (Anointed), dilatih tujuan hidupnya (Trained), dan diperlengkapi Firman Tuhan (Equipped). Komunitas DATE yang sehat ditandai dengan perubahan hidup pemimpin dan anggotanya yang semakin menyerupai Kristus serta melahirkan pemurid berikutnya. Dalam pelaksanaannya, DATE menggunakan model Sermon-Based Small Groups, yaitu diskusi kelompok kecil yang berbasis pada khotbah di ibadah Minggu.

PREPARE & PRAY

Sebelum Saudara memulai pertemuan DATE reguler dan memfasilitasi diskusi, persiapkan diri Saudara dengan membaca DATE Meeting Guideline dan Berdoa agar Roh Kudus bekerja untuk mengubahkan setiap orang yang hadir.

"Persiapan adalah ekspresi dari IMAN."

Sermon Summary (all campus)

"Let Go and Let God"

Pengampunan adalah tema utama dalam pembahasan minggu ini. Firman Tuhan dalam Efesus 4:32 dan Kolose 3:13 menekankan bahwa sebagaimana Kristus telah mengampuni kita, demikian pula kita harus saling mengampuni. Namun, mengampuni bukanlah perkara mudah karena sering kali terasa tidak adil dan menyakitkan, apalagi ketika kita dirugikan atau dikhianati. Yesus sendiri mengajarkan dalam Matius 5 bahwa murid-murid-Nya dipanggil untuk hidup dengan standar yang berbeda dari dunia, yaitu tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, melainkan mengasihi musuh dan berdoa bagi mereka yang menyakiti.


Paulus dalam Roma 12:17-21 menegaskan bahwa orang percaya tidak perlu menuntut pembalasan sendiri, melainkan menyerahkan hak tersebut kepada Tuhan. "Pembalasan adalah hak-Ku, firman Tuhan." Dari sini kita belajar bahwa pengampunan berarti mengorbankan hak kita untuk membalas dan mempercayai bahwa Tuhan akan menegakkan keadilan dengan cara-Nya sendiri. Keadilan Tuhan bisa diwujudkan melalui otoritas dunia seperti hukum dan pengadilan, melalui konsekuensi alami atas tindakan seseorang, atau bahkan melalui transformasi hati, seperti yang terjadi pada Saulus yang menjadi Paulus.


Dengan demikian, melepaskan pengampunan bukanlah soal perasaan, melainkan keputusan untuk taat kepada Firman Tuhan dan percaya penuh pada keadilan-Nya. Di akhir kotbah, disampaikan bahwa kasih dan keadilan Tuhan bertemu di kayu salib. Keadilan menuntut dosa dibayar, namun kasih Tuhan menjadikan Yesus sebagai korban yang menanggung hukuman itu. Karena itu, kita yang telah menerima pengampunan dari Tuhan dipanggil untuk mengampuni orang lain, melepaskan rasa sakit, dan mempercayakan semua pembalasan kepada Tuhan yang penuh kasih dan adil.

QUOTES:

Pengampunan adalah ungkapan cinta yang tertinggi, itulah yang Tuhan tunjukkan kepada kita dengan mengizinkan kita menjadi bagian dari keluarga-Nya

SUPPORTING VERSES:

Roma 11:36, Roma 12:1, Roma 12:2, Efesus 4:32, Kolose 3:13, Matius 5:38–39, Matius 5:43–45, Roma 12:17–18, Roma 12:19, Roma 12:20–21.

PERTANYAAN DISKUSI OIA:

Mari menggali firman Tuhan dan semakin mengenal Dia dengan pertanyaan OIA (Observasi, Interpretasi, Aplikasi). Saudara dapat memilih/menyesuaikan


Pertanyaan Pembuka:

  1. Satu hal apa yang berbicara secara pribadi kepada Saudara dari khotbah minggu lalu?
  2. Mengapa hal tersebut berbicara secara pribadi dalam hidup Saudara?
  3. Bagaimana rencana tindak lanjut Saudara setelah belajar dari khotbah minggu lalu?


Latihan OIA - Roma 12:17-21 TB

17 Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang! 18Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! 19 Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. 20 Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menmenuntutumpukkan bara api di atas kepalanya. 21 Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!

Konteks:

Surat Roma ditulis oleh rasul Paulus kepada jemaat di Roma, di mana pada pasal 12 ia menjelaskan bagaimana seharusnya hidup orang percaya yang telah mengalami anugerah keselamatan. Dalam ayat 17-21, Paulus secara khusus mengangkat respons orang percaya terhadap kejahatan dan musuh. Dalam dunia yang penuh ketidakadilan dan luka emosional, ayat ini menawarkan prinsip yang radikal: mengalahkan kejahatan dengan kebaikan. Paulus tidak hanya melarang pembalasan dendam, tetapi bahkan mendorong tindakan kasih kepada musuh. Hal ini bukan hanya soal etika, tapi tentang mempercayakan keadilan kepada Allah, dan melepaskan hati dari kepahitan.


Observasi

  1. Apa yang dikatakan Paulus tentang membalas kejahatan?
  2. Apa yang harus dilakukan oleh orang percaya kepada semua orang menurut ayat 17?
  3. Apa syarat yang disebutkan dalam hidup dalam perdamaian dengan semua orang (ayat 18)
  4. Siapa yang berhak menuntut pembalasan menurut ayat 19?
  5. Apa yang seharusnya kita lakukan jika musuh kita lapar atau haus?

Interpretasi

  1. Apa maksud dari frasa "menumpukkan bara api di atas kepalanya" dalam ayat 20?
  2. Bagaimana "mengalahkan kejahatan dengan kebaikan" merupakan bentuk nyata dari pengampunan dalam kehidupan sehari-hari?



Relevansi:  Banyak orang mengalami kesulitan dalam mengampuni karena ingin keadilan ditegakkan. Tapi ayat ini menunjukkan bahwa melepaskan pengampunan bukan berarti membiarkan kejahatan bebas, melainkan mempercayakan urusan pembalasan kepada Allah yang Mahatahu dan adil.


Aplikasi

  1. Bagaimana kamu bisa menunjukkan kebaikan kepada seseorang yang telah menyakitimu, tanpa menunggu mereka berubah atau meminta maaf terlebih dahulu? Apakah ada tindakan sederhana—seperti tidak membalas perkataan kasar, tetap bersikap ramah, atau mendoakan mereka—yang bisa kamu ambil sebagai bentuk pengampunan hari ini?



Catatan

Saudara dapat memilih beberapa pertanyaan di atas sesuai kebutuhan pada saat memfasilitasi diskusi di dalam DATE, tidak harus menanyakan semua pertanyaan.

Treasures Girls Fest
Para wanita muda yang sedang belajar hidup semakin mandiri, meniti karir, berkuliah, dan bahkan masih SMA, sedang menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Mencari jati diri di tengah standar dunia yang terus berubah, dapat membuat mereka terjebak dalam membandingkan diri. Maka itu, JPCC mengadakan
Treasures Girls Fest (TGF) di UpperRoom tanggal 24 Mei 2025 mendatang. Setiap peserta akan dikuatkan oleh firman Tuhan, sehingga dapat semakin bertumbuh dalam identitas dan tujuan hidupnya di dalam Kristus. Pendaftaran TGF tersedia di www.treasuresgirls.com.

"Cobain DATE Yuk di Upperroom"

Tuhan menciptakan kita untuk hidup berkomunitas, saling terhubung, dan membangun. Di JPCC, kita memiliki komunitas sel yang dikenal dengan DATE. Bagi Anda yang belum tergabung dalam DATE, mulai Minggu 13 April sampai 29 Juni, JPCC mengadakan “Cobain DATE Yuk” setiap hari Minggu di UpperRoom, sehingga Anda dapat mencoba, mengalami, dan merasakan komunitas DATE. Pendaftaran “Cobain DATE Yuk” tersedia di Connections Lounge UpperRoom pada hari Minggu.

Ibadah Jumat Agung dan Minggu Paskah

Dear Church, sebentar lagi kita akan memperingati pengorbanan Yesus di kayu salib yang menyelamatkan dan menebus kita dari dosa. Serta, merayakan kebangkitan-Nya yang membawa kemenangan bagi semua orang yang percaya kepada-Nya. Mari bergabung di ibadah Jumat Agung tanggal 18 April dan Minggu Paskah 20 April mendatang (khusus ibadah Minggu Paskah, JPCC Youth akan bergabung dalam ibadah umum). Pendaftaran tersedia melalui MyJPCC App: jpcc.org/joinsundayservice. 

Yakobus 5:16 TB 

“Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.”



Ajak setiap anggota DATE untuk berbagi pokok doa yang spesifik agar dapat didoakan bersama. Setelah itu, luangkan waktu untuk berdoa bagi kesejahteraan kota Jakarta dan Tangerang, memohon perlindungan dan damai sejahtera bagi masyarakat. Doakan juga bangsa dan negara Indonesia, serta para pemimpin di pemerintahan pusat maupun daerah, agar diberikan hikmat dalam mengambil keputusan yang selaras dengan kehendak Tuhan.

Share by: