Contact us

DATE MEETING GUIDELINE

DATE adalah sebuah komunitas di mana setiap anggota maupun pemimpinnya dimuridkan (Discipled), diterima apa adanya (Accepted), memberi diri untuk hidup dipimpin oleh Roh Kudus (Anointed), dilatih untuk mengenali tujuan hidupnya (Trained) dan diperlengkapi dengan kebenaran Firman Tuhan (Equipped). DATE di JPCC menggunakan model Sermon Based Small Groups, yaitu pembahasan atau materi diskusi di DATE menggunakan khotbah hari minggu. DATE menjadi salah satu metode di JPCC untuk membangun Generasi Bintang yang berkenan di hadapan Tuhan serta dihormati oleh Manusia. Saat ini DATE bisa dijalankan secara onsite maupun secara hybrid.

PREPARE & PRAY

Sebelum Saudara memulai pertemuan DATE reguler dan memfasilitasi diskusi, persiapkan diri Saudara dengan membaca DATE Meeting Guideline dan Berdoa agar Roh Kudus bekerja untuk mengubahkan setiap orang yang hadir.

"Persiapan adalah ekspresi dari IMAN."

Sermon Summary All Campus

Stepping Into Your Future

(TK, SH, UR)

 

SMinggu lalu, kita belajar tentang kisah 12 pengintai dan bangsa Israel dalam proses memasuki tanah yang dijanjikan oleh Tuhan. Kita melihat adanya tiga pihak yang memberikan respons berbeda-beda ketika dihadapkan dengan tantangan dalam perjalanan menuju tanah perjanjian. Respons kita sangatlah penting dalam menyambut musim yang baru, mengingat setiap musim memiliki tantangan yang unik. 


Menariknya, dari ketiga pihak tersebut, meskipun mereka menghadapi tantangan yang sama dan telah mengalami kebesaran serta penyertaan Allah yang luar biasa, respons mereka berbeda. Dua orang berfokus pada kebesaran dan penyertaan Tuhan, sedangkan yang lainnya berfokus pada masalah dan masa lalu. Ketika kita membuka Bilangan 14:2-3, kita dapat melihat beberapa tantangan dan penghalang yang sering kali menghalangi kita untuk masuk ke dalam musim yang baru: 


1. Letting Go of the Past 

Bangsa Israel sulit melepaskan masa lalu mereka di Mesir. Mereka merasa lebih aman dan nyaman saat berada di Mesir, meskipun mereka hidup dalam penindasan. Bangsa Israel keluar dari Mesir dalam satu hari, tetapi dibutuhkan 40 tahun bagi Mesir untuk "keluar" dari bangsa Israel. 


2. Fear of Uncertainty 

Bangsa Israel lebih memilih untuk tetap berada dalam keadaan tertindas yang sudah mereka kenal daripada melangkah maju ke musim baru yang tidak mereka pahami. Banyak orang cenderung memilih masalah yang familiar daripada janji yang belum mereka kenal. 


3. Discouragement and Distraction 

Terlalu banyak suara dan kebisingan sering kali memengaruhi pandangan kita sehingga menjadi salah dan tidak tepat. Kita harus membangun batasan dalam mendengarkan suara-suara di sekitar kita, karena tidak semua suara perlu didengarkan. 


Kita tahu bahwa pada akhirnya, generasi yang dipimpin Musa keluar dari Mesir tidak ada yang berhasil masuk ke tanah perjanjian. Sebaliknya, generasi berikutnya yang dipimpin oleh Yosua dan Kaleb-lah yang masuk. Dalam Yosua 2 dan Yosua 5, kita melihat bahwa ketakutan bangsa Israel kala itu ternyata sia-sia. Faktanya, penduduk dan raja-raja yang memerintah di tanah perjanjian sudah terlebih dahulu takut mendengar tentang penyertaan Allah atas bangsa Israel. Perspektif yang salah membuat satu generasi kehilangan kesempatan untuk menikmati janji Tuhan. 


Namun, dengan ketaatan generasi berikutnya, tembok Yerikho berhasil runtuh hanya dengan mengikuti instruksi Tuhan untuk mengelilingi tembok tersebut. Setiap kali kita menolak untuk percaya dan taat kepada bimbingan Tuhan, kita kehilangan kesempatan untuk mengalami penyertaan-Nya yang ajaib. 


Apa yang dapat kita lakukan untuk melangkah menuju musim yang baru yang Tuhan telah persiapkan bagi kita? 


1. Anticipate 

Persiapkan diri kita dengan baik untuk mengantisipasi rintangan-rintangan yang ada. 


2. Willing to Change 

Bersedia untuk berubah mengikuti musim yang ada. Tinggalkan hal-hal yang sudah tidak relevan dan ikuti setiap penyesuaian dengan setia. 


3. Persevere 

Pilih untuk terus percaya kepada Tuhan, sembari mengerjakan bagian kita dalam menyambut musim yang baru.

QUOTES:

“Stepping into our future requires us to trust an unknown future to a known God.".”

SUPPORTING VERSES:

Bilangan 13:27 TB, Bilangan 13:28 TB, Bilangan 13:31-32 TB, Bilangan 14:2-3 TB, Bilangan 14:8-9 TB, Yosua 2:8-11 TSI, Yosua 5:1 TSI, Yosua 6:20 TSI, Kisah Para Rasul 3:1-10 TB, Kisah Para Rasul 3:9-11 TB, Filipi 3:13 TB.

PERTANYAAN DISKUSI OIA:

Mari menggali firman Tuhan dan semakin mengenal Dia dengan pertanyaan OIA (Observasi, Interpretasi, Aplikasi). Saudara dapat memilih/menyesuaikan


Pertanyaan Pembuka:

  1. Satu hal apa yang berbicara secara pribadi kepada Saudara dari khotbah minggu lalu?
  2. Mengapa hal tersebut berbicara secara pribadi dalam hidup Saudara?
  3. Bagaimana rencana tindak lanjut Saudara setelah belajar dari khotbah minggu lalu?


Latihan OIA -  Filipi 3:13-14 TB

3:13 Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, 3:14 dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.


Konteks Filipi 3:13-14 TB

Filipi 3:13-14 ditulis oleh Rasul Paulus saat ia berada di penjara, mendorong jemaat Filipi untuk tidak bergantung pada pencapaian atau status masa lalu. Paulus menggunakan gambaran seorang pelari yang fokus pada garis akhir, melupakan apa yang ada di belakang dan terus maju menuju panggilan surgawi Allah dalam Kristus Yesus. Ayat ini menekankan pentingnya hidup dengan tujuan yang terarah kepada Kristus, sambil meninggalkan beban masa lalu.



Observasi:

  1. Apa tindakan yang Paulus tekankan dalam ayat 13 tentang bagaimana dia menghadapi masa lalu?
  2. Menurut ayat 13, apa yang menjadi fokus utama Paulus dalam perjalanan imannya?
  3. Apa tujuan yang Paulus kejar menurut ayat 14?


Interpretasi:

  1. Apa yang dimaksud dengan "panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus"? Silakan observasi mulai dari ayat 10.
  2. Mengapa Paulus merasa perlu "melupakan apa yang di belakang" dan fokus kepada "apa yang di hadapan"? Apa yang dapat kita pelajari dari sikap ini?


Relevansi:

Bagi orang percaya masa kini, ayat ini menjadi pengingat untuk tidak terjebak pada keberhasilan maupun kegagalan masa lalu yang dapat menghambat perjalanan iman. Dalam memasuki musim yang baru, fokus kepada panggilan Allah memberikan kekuatan untuk melangkah maju dengan iman dan pengharapan. Seperti seorang pelari, kita diajak untuk terus berusaha, tetap disiplin, dan percaya bahwa rencana Allah selalu baik, meskipun penuh tantangan.

 

Aplikasi:

Dalam konteks "Stepping Into Your Future," bagaimana kita dapat melupakan beban masa lalu dan tetap berfokus pada panggilan Allah bagi hidup kita di masa depan?


Catatan:

Pertanyaan (OIA) ini tersedia sebagai panduan untuk mendalami khotbah yang disampaikan agar pengenalan akan Tuhan semakin bertumbuh. Saudara dapat memilih/menyesuaikan pertanyaan-pertanyaan tersebut sesuai kebutuhan diskusi di dalam DATE.

Renungan "Ajar Kami Berdoa"

Yesus tidak menolak, mengecilkan, ataupun menyepelekan permintaan murid-Nya untuk diajarkan cara berdoa. Yesus juga tidak mengajarkan tentang “apa” yang harus didoakan, melainkan Dia mengajarkan ‘bagaimana’ cara berdoa yang benar. Melalui renungan ini, kita akan belajar bagaimana kita dapat membangun kebiasaan berdoa dengan keyakinan, berani, dan penuh iman. Ikuti selengkapnya di jpcc.me/renungan_ajarkamiberdoa.

MARI SEPAKAT BERDOA UNTUK:

Ada banyak ayat Alkitab yang mengajarkan tentang prinsip dan cara berdoa, salah satunya Matius 6:9-13 TB. Doa Bapa Kami mengajarkan prinsip berdoa yang dapat disingkat dengan akronim "PRAY":

  • P - Praise: awali dengan memuji Tuhan untuk Pribadi dan perbuatan-Nya (ayat 9).
  • R - Repent: disertai dengan pengakuan akan penebusan Kristus; untuk kesalahan atau dosa yang dilakukan dan perintah yang tidak ditaati (ayat 12).
  • A - Ask: terdapat permintaan kepada Tuhan; untuk kebutuhan orang lain dan diri sendiri (ayat 11, 13).
  • Y - Yield: menyerahkan hasil doa sesuai kepada Tuhan; kehendak kita kepada kehendak Tuhan, agenda kita kepada agenda Tuhan bagi kita.


Untuk itu Saudara bisa melatih kehidupan doa Saudara dengan mendoakan topik-topik berikut:

  1. Berdoa untuk DATE, agar setiap orang di dalamnya mengalami Tuhan secara pribadi dan hidup dipimpin kuasa Roh Kudus, sehingga terjadi perubahan dalam semua aspek hidupnya.
  2. Berdoa untuk tim penggembalaan JPCC; Pastors, istri, dan anak-anak mereka; pemimpin JPCC (DL, DF, HDF dan Ministry serta Next Gen Leaders).
  3. Berdoa untuk gereja JPCC, agar semakin berdampak secara Lokal (Indonesia) maupun Global (Dunia).
  4. Berdoa untuk kota Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan seluruh bangsa Indonesia.
  5. Hal-hal lainnya yang Saudara perlu doakan bersama dengan semua anggota DATE.
Share by: