DATE MEETING GUIDELINE
DATE adalah komunitas di JPCC yang memuridkan anggotanya (Discipled), menerima apa adanya (Accepted), dipimpin Roh Kudus (Anointed), dilatih tujuan hidupnya (Trained), dan diperlengkapi Firman Tuhan (Equipped). Komunitas DATE yang sehat ditandai dengan perubahan hidup pemimpin dan anggotanya yang semakin menyerupai Kristus serta melahirkan pemurid berikutnya. Dalam pelaksanaannya, DATE menggunakan model Sermon-Based Small Groups, yaitu diskusi kelompok kecil yang berbasis pada khotbah di ibadah Minggu.
PREPARE & PRAY
Sebelum Saudara memulai pertemuan DATE reguler dan memfasilitasi diskusi, persiapkan diri Saudara dengan membaca DATE Meeting Guideline dan Berdoa agar Roh Kudus bekerja untuk mengubahkan setiap orang yang hadir.
"Persiapan adalah ekspresi dari IMAN."
Sermon Summary (all campus)
"Renewed Mind, Transformed Life"
Di minggu terakhir dari seri Renewed Mind, Transformed Life, kita kembali diingatkan bahwa pembaruan pikiran sangat penting agar hidup kita diubahkan dan semakin serupa dengan Kristus. Meski kita terbatas sebagai manusia, Roh Allah yang tinggal dalam kita memampukan kita untuk berpikir seperti Kristus.
Ketika kita terhubung dengan Yesus, kita hidup dengan memaksimalkan potensi yang telah Tuhan tanamkan dalam diri kita. Pikiran manusiawi kita mulai selaras dengan kebenaran, karena disaring melalui Firman Tuhan. Dengan filter kebenaran ini, kita tidak lagi hidup sesuai pola dunia (not conformed), melainkan mengalami transformasi sejati (transformed).
Firman Tuhan berfungsi seperti kompas—penunjuk arah yang membawa kita pada jalan kebenaran. Ketika kita mengenal yang asli, kita akan lebih mudah membedakan yang palsu. Firman Tuhan memerdekakan kita untuk hidup secara proaktif berdasarkan kebenaran, bukan reaktif terhadap situasi yang kita hadapi.
Efesus 4:21–24 menegaskan bahwa pikiran kita perlu terus diperbaharui. Karena waktu terus berjalan, apa yang baru hari ini bisa menjadi usang besok. Maka, pembaruan pikiran harus berlangsung terus-menerus setiap hari. To have a current renewed mind, one must always and continuously renew his mind through the Word. Pertempuran di pikiran akan terus terjadi, dan pikiran yang menang adalah pikiran yang sudah ditundukkan pada kebenaran Kristus.
Pikiran yang menang akan menghasilkan hidup yang menang—bukan sebaliknya.
Ciri-ciri orang yang hidupnya telah mengalami transformasi:
1. Humility - Kerendahan hati
2. Knowing who we are and who we are not - Tahu siapa kita
3. Diligent - Tekun
4. Fervent in spirit & serve the Lord - Roh yang menyala dan melayani
5. Be joyful in hope - Bersukacita dalam pengharapan
6. Patient in affliction - Sambar dalam penderitaan
7. Faithful in prayer - Setia dalam doa
Kehidupan yang sudah ditransformasi akan menjadi sumber inspirasi. Namun lebih dari itu, hidup kita seharusnya menjadi kesaksian yang membawa transformasi bagi orang lain. Perubahan yang terlihat mungkin menginspirasi orang di sekitar kita, tetapi dampak nyata dari perubahan itulah yang akan mendorong mereka untuk ikut bertransformasi.
QUOTES:
-
SUPPORTING VERSES:
Yohanes 8:31-32, Efesus 4:21-24, Kolose 3:10, Yohanes 4:6, Yohanes 10:10b, Roma 12:3-21, Matius 7:17-19.
PERTANYAAN DISKUSI OIA:
Mari menggali firman Tuhan dan semakin mengenal Dia dengan pertanyaan OIA (Observasi, Interpretasi, Aplikasi). Saudara dapat memilih/menyesuaikan
Pertanyaan Pembuka:
- Satu hal apa yang berbicara secara pribadi kepada Saudara dari khotbah minggu lalu?
- Mengapa hal tersebut berbicara secara pribadi dalam hidup Saudara?
- Bagaimana rencana tindak lanjut Saudara setelah belajar dari khotbah minggu lalu?
Latihan OIA - Kolose 3:1-10
1 Kalian sudah dihidupkan kembali bersama-sama Kristus. Sebab itu haruslah kalian berusaha untuk mendapat hal-hal yang di surga, di mana Kristus memerintah bersama dengan Allah.
2 Arahkan pikiranmu pada hal-hal yang di situ, jangan pada hal-hal yang di dunia.
3 Sebab kalian sudah mati, dan hidupmu tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah.
4 Nah, sumber hidupmu yang sejati adalah Kristus dan bila Ia tampak nanti kalian juga akan tampil bersama-sama dengan Dia dalam kebesaran-Nya!
5 Sebab itu, matikanlah keinginan-keinginan dunia yang merongrong dirimu, seperti percabulan, hal-hal yang tidak senonoh, hawa nafsu, keinginan yang jahat, dan keserakahan (karena keserakahan adalah serupa dengan menyembah berhala).
6 Hal-hal semacam itulah yang membangkitkan murka Allah terhadap orang-orang yang tidak mentaati-Nya.
7 Dahulu kalian sendiri pun menuruti keinginan-keinginan itu, pada waktu kalian dikuasai olehnya.
8 Tetapi sekarang hendaklah kalian membuang hal-hal yang jahat dari dirimu: jangan lagi marah, atau mengamuk atau mempunyai perasaan benci terhadap orang lain. Jangan sekali-kali keluar dari mulutmu perkataan-perkataan caci maki atau perkataan yang kotor.
9 Jangan berbohong satu sama lain, sebab hidup yang lama dengan segala sifatnya sudah kalian lepaskan.
10 Kalian sekarang sudah diberi hidup yang baru. Kalian adalah manusia baru, yang sedang diperbarui terus-menerus oleh Penciptanya, yaitu Allah, menurut rupa-Nya sendiri. Maksudnya ialah supaya kalian mengenal Allah dengan sempurna.
Konteks:
Surat Kolose ditulis oleh Rasul Paulus saat ia berada di penjara—kemungkinan besar di Roma sekitar tahun 60–62 M—dengan tujuan utama menegaskan supremasi Kristus atas segala sesuatu dan memperingatkan jemaat Kolose terhadap ajaran-ajaran palsu yang mencampurkan hukum Yahudi, filsafat Yunani, dan praktik mistik. Kolose sendiri adalah kota kecil di Asia Kecil (sekarang wilayah Turki) yang dikenal sebagai pusat perdagangan dan pertukangan, serta dipengaruhi oleh pluralisme budaya dan agama. Dalam konteks sosial seperti ini, para jemaat hidup di tengah tekanan budaya yang kuat untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma duniawi dan ritual-ritual rohani yang menyimpang dari kebenaran Injil. Karena itu, dalam pasal 3, Paulus menekankan bahwa hidup orang percaya harus menunjukkan perubahan total sebagai bukti dari kesatuan mereka dengan Kristus dalam kematian dan kebangkitan. Penekanan pada identitas baru ini menjadi sangat penting agar mereka tidak lagi hidup seperti dulu, melainkan menjalani hidup baru yang diperbarui terus-menerus oleh Allah menurut rupa-Nya.
Observasi:
- Apa yang dikatakan tentang status orang percaya dalam hubungan mereka dengan Kristus di ayat 1 dan 3?
- Apa yang menjadi fokus pikiran orang percaya menurut ayat 2, dan bagaimana hal ini terkait dengan identitas baru mereka?
- Siapakah sumber hidup orang percaya menurut ayat 4, dan apa janji yang diberikan saat Kristus menyatakan diri-Nya?
- Apa saja perilaku atau sifat yang menggambarkan ‘hidup lama’ menurut ayat 5 dan 8–9?
- Apa tindakan aktif yang diperintahkan kepada orang percaya dalam menanggapi hidup lama mereka?
- Apa identitas baru orang percaya menurut ayat 10, dan siapa yang memperbarui mereka serta sampai kapan?
Interpretasi:
- Mengapa arah pikiran dianggap penting dalam kehidupan orang percaya (ayat 2)? Bagaimana hubungan antara pikiran dan identitas rohani dijelaskan dalam teks ini?
- Apa yang dimaksud dengan “manusia baru yang sedang diperbarui terus-menerus oleh Penciptanya” (ayat 10)? Apakah ini menggambarkan proses yang selesai atau sedang berlangsung? Apa implikasinya terhadap pertumbuhan rohani?
- Bagaimana gambaran "membuang" sifat-sifat lama dan "mengenakan" manusia baru dalam ayat ini mengingatkan kita pada tindakan sehari-hari seperti mengganti pakaian? Apa maknanya secara rohani?
Relevansi:
- Konsep "diperbarui terus-menerus" sangat relevan dalam dunia yang terus berubah. Banyak orang Kristen hari ini hidup dalam lingkungan sekuler, serba cepat, dan penuh tekanan untuk mengedepankan kesuksesan material, yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai kerajaan Allah.
- Isu seperti keserakahan, percabulan, dan kebohongan tidak kalah penting hari ini, bahkan semakin terlihat normal dalam masyarakat modern.
- Panggilan untuk “mematikan” sifat-sifat lama menunjukkan bahwa hidup dalam Kristus bukan hanya tentang iman pasif, tetapi transformasi aktif yang membutuhkan komitmen dan kesadaran rohani setiap hari.
Aplikasi:
- Kebiasaan atau pola pikir lama apa yang masih sering muncul dalam hidup Saudara, dan bagaimana Saudara dapat "mematikannya" dengan pertolongan Roh Kudus?
- Apa langkah konkrit yang bisa Saudara lakukan minggu ini untuk "membuang" satu sikap buruk dan "memakai" satu karakter baru yang serupa dengan Kristus?
Catatan:
Saudara dapat memilih beberapa pertanyaan di atas sesuai kebutuhan pada saat memfasilitasi diskusi di dalam DATE, tidak harus menanyakan semua pertanyaan.
"Melayani: Mengikuti Rancangan Tuhan Atas Kita"
Setelah diselamatkan oleh Kristus, kita bukan lagi manusia yang lama, tapi kita diberi dan dapat hidup dengan identitas baru. Identitas baru berarti ada tujuan dan gaya hidup yang baru. Kita pun belajar berjalan dalam rencana Tuhan, salah satunya melakukan pekerjaan baik yang telah Ia siapkan (Efesus 2:10). Melayani adalah tindakan nyata bahwa kita mau mengikuti rancangan Tuhan dan mempercayai bahwa Dia telah menyiapkan yang terbaik bagi kita. Mari melayani bersama kami! Cek pelayanan yang tersedia di MyJPCC App - Ministry.
College Gathering "Baggage Claim"
Relasi di hidup kita itu penting banget, dan Tuhan ingin Dia yang menjadi prioritas utama, bahkan melebihi pasangan kita. Relasi yang tidak sehat bisa menguras emosi, menggoyahkan identitas, bahkan bikin kita jauh dari tujuan hidup. To all our college friends, we got to deal with our baggage. Yuk, belajar kenalin tanda-tandanya, dan tahu kapan harus pergi meninggalkan hubungan yang tidak sehat. Ikutan College Gathering tanggal 7 Juni nanti dengan mendaftar di MyJPCC App - Events.
Yakobus 5:16 TB
“Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.”
Ajak setiap anggota DATE untuk berbagi pokok doa yang spesifik agar dapat didoakan bersama. Setelah itu, luangkan waktu untuk berdoa bagi kesejahteraan kota Jakarta dan Tangerang, memohon perlindungan dan damai sejahtera bagi masyarakat. Doakan juga bangsa dan negara Indonesia, serta para pemimpin di pemerintahan pusat maupun daerah, agar diberikan hikmat dalam mengambil keputusan yang selaras dengan kehendak Tuhan.