Contact us

DATE MEETING GUIDELINE

DATE adalah sebuah komunitas di mana setiap anggota maupun pemimpinnya dimuridkan (Discipled), diterima apa adanya (Accepted), memberi diri untuk hidup dipimpin oleh Roh Kudus (Anointed), dilatih untuk mengenali tujuan hidupnya (Trained) dan diperlengkapi dengan kebenaran Firman Tuhan (Equipped). DATE di JPCC menggunakan model Sermon Based Small Groups, yaitu pembahasan atau materi diskusi di DATE menggunakan khotbah hari minggu. DATE menjadi salah satu metode di JPCC untuk membangun Generasi Bintang yang berkenan di hadapan Tuhan serta dihormati oleh Manusia. Saat ini DATE bisa dijalankan secara onsite maupun secara hybrid.

PREPARE & PRAY

Sebelum Saudara memulai pertemuan DATE reguler dan memfasilitasi diskusi, persiapkan diri Saudara dengan membaca DATE Meeting Guideline dan Berdoa agar Roh Kudus bekerja untuk mengubahkan setiap orang yang hadir.

"Persiapan adalah ekspresi dari IMAN."

Sermon Summary All Campus

AJAR KAMI BERDOA

(TK, SH, UR)

 

Minggu ini kita masuk ke series baru yang membicarakan mengenai doa. Selama beberapa minggu kedepan kita akan membahas mengenai tentang cara berdoa yang menjadi judul dari series pengajaran kita. 


Yesus mengajarkan doa sebagai sebuah hubungan intim antara manusia dan Tuhan. Dalam Lukas 11:1, ketika murid-murid meminta, “Tuhan, ajarlah kami berdoa," pada Matius 6:5-14 Yesus mengajar mengenai hal berdoa yang tidak ditulis oleh penulis kitab Lukas. Berdasarkan pengajarannya berikut adalah beberapa hal yang salah mengenai berdoa:

1. Doa bukan untuk menunjukan kehebatan iman kita. Doa adalah saat dimana kita berkomunikasi secara pribadi dengan Tuhan. It's our private conversation with God.

2. Doa bukan sarana untuk meminta dan mendapatkan semua yang kita mau. Tuhan sudah tahu apa yang kita perlukan sebelum kita bilang sama Dia.


Selanjutnya, Yesus mulai mengajarkan tentang doa. Yesus memulai dengan menyebut Tuhan sebagai “Bapa kami.” Ini menunjukkan bahwa doa bukan sekadar ritual formal, tetapi percakapan pribadi yang tulus dengan Tuhan yang mengasihi kita. Sebagai Bapa, Tuhan adalah sumber kehidupan, pemelihara, pelindung, dan penopang kita. Hubungan ini memberi kita keberanian untuk datang kepada-Nya kapan saja, di mana saja.


Doa juga merupakan tindakan untuk meninggikan Tuhan. Dalam frasa “Dikuduskanlah nama-Mu,” kita mengakui kebesaran dan kekudusan Tuhan, yang layak untuk dipuji dan disembah. Doa mengarahkan perhatian kita dari diri sendiri kepada Tuhan yang berdaulat atas hidup kita. Ini adalah momen untuk mengingat dan merayakan keagungan-Nya, sekaligus menyatakan bahwa hidup kita ada dalam kendali-Nya.


Selain itu, doa adalah sarana untuk menyelaraskan kehendak kita dengan kehendak Tuhan. Ketika Yesus mengajarkan, “Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga,” Ia menekankan pentingnya menyerahkan rencana dan keinginan kita kepada Tuhan. Doa bukan hanya tentang meminta apa yang kita inginkan, tetapi mengundang rencana Tuhan untuk dinyatakan dalam hidup kita. Dalam doa, kita belajar untuk percaya bahwa jalan Tuhan lebih baik daripada jalan kita, dan rencana-Nya selalu tepat waktu.


Melalui doa yang diajarkan Yesus, kita diingatkan bahwa inti dari doa bukanlah panjangnya kata-kata atau bentuknya, tetapi hubungan yang nyata dengan Tuhan, penyembahan yang tulus, dan penyerahan diri kepada kehendak-Nya. Doa adalah alat yang mengarahkan hidup kita kepada tujuan Tuhan dan membantu kita hidup dalam damai sejahtera-Nya. 

QUOTES:

Doa merupakan hubungan yang nyata dengan Tuhan.

SUPPORTING VERSES:

Lukas 11:1-4 | Matius 6:5-10 | Yesaya 55:8-9 | Ibrani 11:6 | 1 Yohanes 5:14-15 | Matius 26:36-46 | Lukas 18:10-14 | Pengkhotbah 5:2 | Pengkhotbah 5:2 

PERTANYAAN DISKUSI OIA:

Mari menggali firman Tuhan dan semakin mengenal Dia dengan pertanyaan OIA (Observasi, Interpretasi, Aplikasi). Saudara dapat memilih/menyesuaikan


Pertanyaan Pembuka:

  1. Satu hal apa yang berbicara secara pribadi kepada Saudara dari khotbah minggu lalu?
  2. Mengapa hal tersebut berbicara secara pribadi dalam hidup Saudara?
  3. Bagaimana rencana tindak lanjut Saudara setelah belajar dari khotbah minggu lalu?


Latihan OIA - Matius 6:5-8 PBTB2:

5"Apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Mereka sudah mendapat upahnya. 6Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Dengan demikian, Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. 7Lagi pula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa dengan banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. 8Jadi, janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.


Konteks Matius 6:5-8 PBTB2:

Yesus mulai mengungkapkan kepada murid-murid-Nya rencana penebusan-Nya melalui penderitaan, kematian, dan kebangkitan. Ayat-ayat ini penting karena menunjukkan transisi dalam pelayanan Yesus, yaitu dari pelayanan publik yang berfokus pada pengajaran dan mujizat ke tahap penjelasan tentang penderitaan dan penebusan melalui salib.


Observasi:

  1. Orang seperti apakah yang disebutkan jangan dicontoh oleh Yesus dalam berdoa? (ayat 5)
  2. Kegiatan apa yang mereka lakukan? (ayat 5)
  3. Apa tujuan mereka melakukan itu? Apa yang Yesus katakan tentang konsekuensinya? (ayat 5)
  4. Apa yang Yesus ajarkan untuk dilakukan tentang berdoa? (ayat 6,7)
  5. Apa konsekuensi dari berdoa dengan cara yang Yesus ajarkan (ayat 6)
  6. Apa yang dapat kamu pelajari tentang cara Tuhan melihat doa? (ayat 7-8)


Intepretasi:

Mengapa Yesus mengambil contoh perilaku orang munafik dalam pengajarannya tentang cara berdoa? Menurut Saudara apa yang menjadi tujuan Yesus dalam hal ini?


Relevansi:

Tuhan tidak berkenan apabila doa dipanjatkan semata-mata untuk menunjukkan kerohanian di hadapan orang lain, seperti dengan sengaja menarik perhatian publik atau menyusun kata-kata doa yang indah demi kesan yang memukau. Orang-orang yang memiliki motivasi demikian telah menerima upahnya, yaitu pujian dari manusia, namun tidak memperoleh pengakuan di hadapan Tuhan. Sebaliknya, Tuhan menghargai doa yang disampaikan dengan kejujuran dan kerendahan hati dalam suasana yang pribadi, tanpa basa-basi atau kepura-puraan. Sebagai Pribadi yang mengetahui isi hati manusia, Tuhan menginginkan umat-Nya untuk belajar bersikap jujur, baik kepada diri sendiri maupun kepada-Nya.


Aplikasi:

  1. Bagaimanakah cara Saudara berdoa selama ini? Apakah Saudara mampu berbicara dengan jujur dan apa adanya di hadapan Tuhan, khususnya dalam momen-momen paling pribadi Saudara? 
  2. Adakah hal-hal tertentu yang masih sulit Saudara ungkapkan kepada Tuhan? Dalam pertemuan di DATE, mari ceritakan pengalaman Saudara dan diskusikan bersama bagaimana hal tersebut dapat ditangani dengan lebih baik dan saling terlibat satu dengan yang lain.


Catatan:

Pertanyaan (OIA) ini tersedia sebagai panduan untuk mendalami khotbah yang disampaikan agar pengenalan akan Tuhan semakin bertumbuh. Saudara dapat memilih/menyesuaikan pertanyaan-pertanyaan tersebut sesuai kebutuhan diskusi di dalam DATE.

Jam Ibadah JPCC Mulai 8 Desember 2024

Jakarta Praise Community Church akan memiliki jadwal ibadah terbaru mulai hari Minggu, 8 Desember 2024, untuk semakin memfasilitasi jemaat dalam beribadah onsite. Silakan melihat jadwal yang akan datang, pada bagian UPDATE dalam website: jpcc.org/joinsundayservice. Kiranya penyesuaian jam ibadah di waktu yang akan datang ini, berdampak positif bagi Saudara dan keluarga. Terima kasih atas perhatian dan kerjasama Saudara.

Let's Serve

Sepanjang hidup kita, bahkan hari ini, kita merasakan kebaikan dan kasih Tuhan. Mari kita juga meneruskan kasih Tuhan kepada orang lain dengan melayani, membantu orang lain untuk dapat mengenal Tuhan. Setiap Saudara yang tertanam di DATE, serta sudah ikut kelas Plant/Serve, kami mengajak Saudara melayani bersama kami di JPCC. Lihat berbagai pelayanan yang ada di MyJPCC App – Ministry.

Renungan "Hati yang Bijaksana"

Raja Salomo memulai pemerintahannya dengan meminta pengertian kepada Tuhan. Kepemimpinannya membawa tahun-tahun kemakmuran kepada bangsa Israel. Melalui renungan ini, kita akan belajar pentingnya mengandalkan Tuhan sebagai sumber hikmat ilahi dalam kehidupan kita sehari-hari. Baca renungan selengkapnya di tautan: jpcc.me/renungan_hatiyangbijaksana. 

MARI SEPAKAT BERDOA UNTUK:

Bulan Maret 2023 kita belajar tentang Bagaimana Membangun Kehidupan Doa, Ada banyak ayat Alkitab yang mengajarkan tentang prinsip dan cara berdoa, salah satunya Matius 6:9-13 TB. Doa Bapa Kami mengajarkan prinsip berdoa yang dapat disingkat dengan akronim "PRAY":

  • P - Praise: awali dengan memuji Tuhan untuk Pribadi dan perbuatan-Nya (ayat 9).
  • R - Repent: disertai dengan pengakuan akan penebusan Kristus; untuk kesalahan atau dosa yang dilakukan dan perintah yang tidak ditaati (ayat 12).
  • A - Ask: terdapat permintaan kepada Tuhan; untuk kebutuhan orang lain dan diri sendiri (ayat 11, 13).
  • Y - Yield: menyerahkan hasil doa sesuai kepada Tuhan; kehendak kita kepada kehendak Tuhan, agenda kita kepada agenda Tuhan bagi kita.


Untuk itu Saudara bisa melatih kehidupan doa Saudara dengan mendoakan topik-topik berikut:

  1. Berdoa untuk DATE, agar setiap orang di dalamnya mengalami Tuhan secara pribadi dan hidup dipimpin kuasa Roh Kudus, sehingga terjadi perubahan dalam semua aspek hidupnya.
  2. Berdoa untuk tim penggembalaan JPCC; Pastors, istri, dan anak-anak mereka; pemimpin JPCC (DL, DF, HDF dan Ministry serta Next Gen Leaders).
  3. Berdoa untuk gereja JPCC, agar semakin berdampak secara Lokal (Indonesia) maupun Global (Dunia).
  4. Berdoa untuk kota Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan seluruh bangsa Indonesia.
  5. Hal-hal lainnya yang Saudara perlu doakan bersama dengan semua anggota DATE.
Share by: