DATE MEETING GUIDELINE

DATE adalah komunitas di JPCC yang memuridkan anggotanya (Discipled), menerima apa adanya (Accepted), dipimpin Roh Kudus (Anointed), dilatih tujuan hidupnya (Trained), dan diperlengkapi Firman Tuhan (Equipped). Komunitas DATE yang sehat ditandai dengan perubahan hidup pemimpin dan anggotanya yang semakin menyerupai Kristus serta melahirkan pemurid berikutnya. Dalam pelaksanaannya, DATE menggunakan model Sermon-Based Small Groups, yaitu diskusi kelompok kecil yang berbasis pada khotbah di ibadah Minggu.

PREPARE & PRAY

Sebelum Saudara memulai pertemuan DATE reguler dan memfasilitasi diskusi, persiapkan diri Saudara dengan membaca DATE Meeting Guideline dan Berdoa agar Roh Kudus bekerja untuk mengubahkan setiap orang yang hadir.

"Persiapan adalah ekspresi dari IMAN."

Excellent Through Trials

Khotbah Minggu ini berbicara tentang bagaimana orang percaya dapat tetap unggul (excellent) bahkan di tengah pencobaan dan penderitaan. Ini menyoroti bahwa iman yang sejati bukan hanya terlihat saat hidup baik-baik saja, melainkan justru diuji dan dimurnikan melalui kesulitan. Ada dua respons ekstrem yang sering muncul ketika orang Kristen menghadapi masalah. 

- Pertama, “Power-Up”, yaitu mencoba memaksakan mujizat atau menggunakan iman untuk memanipulasi keadaan. 

- Kedua, “Power-Down”, yaitu menyerah, putus asa, dan merasa ditinggalkan Tuhan. 


Namun, Alkitab mengajarkan jalan yang berbeda: bukan power-up atau power-down, melainkan bersandar pada kuasa Yesus “I will rest on Jesus’ power”.


Surat Yakobus menjadi dasar dari pengajaran ini. Yakobus menulis kepada jemaat yang tersebar dan menderita karena penganiayaan. Ia menasihati mereka untuk menganggap pencobaan sebagai sukacita karena ujian terhadap iman menghasilkan ketekunan, dan ketekunan melahirkan kedewasaan rohani. Tuhan tidak memakai pencobaan untuk menghancurkan kita, tetapi untuk memurnikan iman kita agar semakin unggul—sehingga kita menyadari bahwa Kristus lebih dari cukup bagi kita.


Dari bagian aplikasi, Yakobus memberikan tiga respons iman yang excellent:

1. Saat tidak mengerti, mintalah hikmat dari Tuhan (Yakobus 1:5). Hikmat sejati bukan sekadar pengetahuan, tetapi kemampuan untuk berjalan benar di tengah situasi yang salah.

2. Saat berdoa, percayalah sepenuhnya kepada Tuhan (Yakobus 1:6–7). Orang yang mendua hati tidak akan tenang, sebab iman yang goyah menghalangi kita melihat kuasa Tuhan bekerja.

3.Saat memilih, tetapkan hati kepada Tuhan (Yakobus 1:8). Orang yang excellent hidup dengan fokus yang utuh kepada Tuhan, bukan setengah untuk dunia dan setengah untuk Allah.


Yesus menjadi teladan tertinggi dari iman yang excellent. Ia hidup taat sampai mati di kayu salib, menghadapi penderitaan dengan kasih dan ketekunan. Karena Yesus, kita memiliki pengharapan yang tidak terguncang. Ia bukan hanya memberi hikmat dari jauh, tetapi hadir di tengah penderitaan manusia. Karena itu, kita dapat berkata: “Because of Jesus, I can still give my best even in the worst situation.


Karena Yesus, kita bisa tetap memberikan yang terbaik, bahkan dalam keadaan terburuk, sebab iman kita dimurnikan untuk menjadi iman yang excellent—iman yang teguh, dewasa, dan menemukan bahwa Kristus lebih dari cukup bagi kita.

QUOTES:

Tuhan memakai ujian untuk memurnikan iman kita agar menjadi unggul, supaya kita semakin yakin bahwa Kristus lebih dari cukup bagi kita.

SUPPORTING VERSES:

Yakobus 1:2-8

PERTANYAAN DISKUSI OIA:

Mari menggali firman Tuhan dan semakin mengenal Dia dengan pertanyaan OIA (Observasi, Interpretasi, Aplikasi). Saudara dapat memilih/menyesuaikan


Pertanyaan Pembuka:

  1. Satu hal apa yang berbicara secara pribadi kepada Saudara dari khotbah minggu lalu?
  2. Mengapa hal tersebut berbicara secara pribadi dalam hidup Saudara?
  3. Bagaimana rencana tindak lanjut Saudara setelah belajar dari khotbah minggu lalu?


Latihan OIA -  Yakobus 1:2-8


Konteks:

Surat Yakobus ditulis oleh Yakobus, saudara Tuhan Yesus, kepada orang-orang Kristen Yahudi yang tersebar di luar tanah Israel (diaspora). Mereka hidup di tengah tekanan berat—penganiayaan karena iman, ketidakadilan sosial, dan ketidakpastian ekonomi. Dalam situasi seperti itu, Yakobus mendorong mereka untuk memandang pencobaan bukan sebagai kutuk, tetapi sebagai kesempatan untuk bertumbuh. Iman yang diuji akan menghasilkan ketekunan (perseverance), dan ketekunan akan membawa seseorang menjadi sempurna dan utuh dalam karakter. Yakobus menegaskan bahwa di tengah pencobaan, orang percaya harus meminta hikmat dari Allah dengan iman yang teguh, tanpa bimbang. Hikmat di sini bukan sekadar pengetahuan, melainkan kemampuan rohani untuk menjalani kehidupan benar di situasi yang salah. Pesannya: kesempurnaan iman lahir melalui ketekunan dalam ujian dan kepercayaan penuh kepada Allah yang memberi hikmat tanpa menyalahkan.

Observasi:

  1. Dalam ayat 2, bagaimana Yakobus mengajak pembacanya bersikap ketika menghadapi berbagai pencobaan?
  2. Menurut ayat 3, apa hasil yang dihasilkan dari ujian terhadap iman seseorang?
  3. Dalam ayat 4, apa tujuan akhir dari ketekunan menurut Yakobus?
  4. Berdasarkan ayat 5, apa yang harus dilakukan seseorang jika ia kekurangan hikmat, dan bagaimana Allah merespons permintaan itu?
  5. Dalam ayat 6–8, bagaimana Yakobus menggambarkan orang yang bimbang ketika meminta sesuatu kepada Allah?


Interpretasi

  1. Mengapa Yakobus menganggap pencobaan sebagai kesempatan untuk bersukacita dan bertumbuh dalam iman? Apa yang hal ini ajarkan tentang cara Allah membentuk kedewasaan rohani kita?
  2. Mengapa Yakobus menekankan pentingnya meminta hikmat dengan iman yang teguh tanpa bimbang? Bagaimana keyakinan yang mantap membantu kita tetap kuat dan matang saat menghadapi ujian hidup?

Relevansi

Di masa kini, banyak orang percaya hidup dalam berbagai tekanan—tuntutan pekerjaan yang tinggi, masalah keuangan yang menekan, konflik dalam keluarga, hingga pergumulan pribadi yang sering menguji iman. Melalui Yakobus 1:2–8, kita diingatkan bahwa ujian bukanlah penghalang bagi keunggulan, melainkan proses pembentukannya. Keunggulan (excellence) rohani justru muncul ketika seseorang tidak menyerah pada tekanan, tetapi menanggapinya dengan iman, hikmat, dan ketetapan hati. Dalam dunia yang serba cepat dan penuh ketidakpastian, firman ini menantang kita untuk berhenti bereaksi secara emosional dan mulai mencari hikmat Tuhan sebelum bertindak; untuk berdoa dengan iman yang teguh tanpa keraguan, percaya bahwa Allah mengetahui yang terbaik bagi kita; serta untuk menetapkan hati agar tetap fokus kepada Tuhan, bukan pada rasa takut atau godaan dunia. Dengan memiliki sikap seperti itu, orang percaya tidak hanya mampu bertahan di tengah pencobaan, tetapi juga bertumbuh menjadi pribadi yang matang, stabil, dan unggul — excellent through trials.

Aplikasi

  1. Ketika menghadapi tekanan atau kebingungan, bagaimana kita secara nyata bisa berhenti sejenak untuk berdoa meminta hikmat Tuhan, tetap percaya penuh tanpa ragu, dan meneguhkan hati agar keputusan yang kita ambil benar-benar sesuai kehendak-Nya?

Catatan

Saudara dapat memilih beberapa pertanyaan di atas sesuai kebutuhan pada saat memfasilitasi diskusi di dalam DATE, tidak harus menanyakan semua pertanyaan.

College Gathering: UNFILTERED — Can I Trust The Bible?

College Gathering adalah tempat buat kamu, para mahasiswa usia 18–22 tahun, untuk ngumpul bareng dan ngobrol tentang hal yang sering jadi pergumulan di kehidupan kampus dan perjalanan iman. Dengan tema “UNFILTERED — Can I Trust The Bible?” kita bakal ngobrol santai bareng Ps. Roy Sujanto (JPCC Teaching Pastor) tentang gimana iman itu bukan percaya buta, tapi justru bisa bertumbuh dari rasa ingin tahu dan pertanyaan. Daftarkan dirimu di MyJPCC - Events dan sampai bertemu tanggal 26 Oktober 2025!

Be A Blessing, Be A Volunteer!
Tuhan bisa memakai hidup kita untuk menjadi berkat bagi orang lain. Apa pun musimmu saat ini, mari menjadi berkat dengan melayani sesama. Di JPCC, kami mengajak Saudara melayani di salah kampus tempat Saudara beribadah.


Berikut ini rekomendasi Ministry dari setiap kampus yang sedang membutuhkan:


  • UPPERROOM: Sound, Visual, Connections, Resources, Welcome, Kids
  • THE KASABLANKA: Sound, Visual, Connections, Resources
  • SUTERA HALL: Youth, Visual, Connections
  • CENTRAL: Concept (Creative Writings/Ideas/dll.), Art & Design (MUA, Wardrobe Stylist, Set Design, dll.)

Saudara dapat mendaftar sebagai Volunteer melalui MyJPCC - Ministry.

"YESUS" EP oleh JPCC Worship Youth

JPCC Worship Youth baru saja mengeluarkan EP “YESUS (Live From Youth Camp)”. Empat lagu di dalamnya direkam dari sesi Praise and Worship dalam Youth Camp 2025–dengan seruan iman dan ekspresi nyata dari generasi muda yang mengasihi Yesus, yang tidak ragu untuk menyatakan bahwa Yesus adalah Juruselamat! Di mana pun teman-teman berada–sembah Yesus, alami Dia secara pribadi dan ingat selalu bahwa hidup kita adalah milik-Nya dan Dia hidup di dalam kita. Dengarkan di: https://found.ee/JPCCWorshipYouth_Yesus 

Yakobus 5:16 TB 

“Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.”



Ajak setiap anggota DATE untuk berbagi pokok doa yang spesifik agar dapat didoakan bersama. Setelah itu, luangkan waktu untuk berdoa bagi kesejahteraan kota Jakarta dan Tangerang, memohon perlindungan dan damai sejahtera bagi masyarakat. Doakan juga bangsa dan negara Indonesia, serta para pemimpin di pemerintahan pusat maupun daerah, agar diberikan hikmat dalam mengambil keputusan yang selaras dengan kehendak Tuhan.