DATE MEETING GUIDELINE
DATE adalah komunitas di JPCC yang memuridkan anggotanya (Discipled), menerima apa adanya (Accepted), dipimpin Roh Kudus (Anointed), dilatih tujuan hidupnya (Trained), dan diperlengkapi Firman Tuhan (Equipped). Komunitas DATE yang sehat ditandai dengan perubahan hidup pemimpin dan anggotanya yang semakin menyerupai Kristus serta melahirkan pemurid berikutnya. Dalam pelaksanaannya, DATE menggunakan model Sermon-Based Small Groups, yaitu diskusi kelompok kecil yang berbasis pada khotbah di ibadah Minggu.
PREPARE & PRAY
Sebelum Saudara memulai pertemuan DATE reguler dan memfasilitasi diskusi, persiapkan diri Saudara dengan membaca DATE Meeting Guideline dan Berdoa agar Roh Kudus bekerja untuk mengubahkan setiap orang yang hadir.
"Persiapan adalah ekspresi dari IMAN."
Pain Has A Purpose
Masih dalam seri Purpose: On Mission yang membahas tujuan hidup. Tanpa mengenal tujuan Tuhan, hidup akan terasa sia-sia. Tujuan hidup kita bukan tentang diri kita sendiri, melainkan tentang Tuhan dan orang lain. Karena itu,terkadang saat sesuatu tidak berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan timbul rasa sakit.
Rasa sakit sebenarnya adalah anugerah, karena ia melindungi dan memberi sinyal bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam hidup kita. Tidak semua rasa sakit negatif; dengan perspektif yang benar, kita bisa melihat bahwa rasa sakit adalah bagian dari hidup yang dapat membawa kebaikan. Karena itu penting bagi kita untuk memahami tujuan Tuhan agar kita tidak berfokus pada besarnya penderitaan atau rasa sakit itu sendiri. Cara hidup kiya merupakan ekspresi atau pengertian kita tentang tujuan Tuhan dalam kehidupan kita,
Alkitab menunjukkan bahwa ada waktu untuk tertawa dan ada waktu untuk menangis . Dengan demikian, rasa sakit bisa menjadi:
1. Indikator adanya ketidakseimbangan dalam hidup—baik secara rohani, jiwa, tubuh, relasi, maupun pekerjaan.
2. Kapasitas kita sedang diperbesar, dipersiapkan untuk sesuatu yang lebih mulia.
3. Kita sedang mengalami pendewasaan rohani.
4. Tuhan sedang ingin membawa kehidupan di area tertentu.
5. Tuhan sedang membentuk karakter kita menjadi semakin serupa dengan-Nya.
6. Tuhan ingin menyatakan mukjizat-Nya.
7. Memampukan kita untuk menghibur orang lain.
Dengan demikian, rasa sakit tidak pernah sia-sia. Tuhan bisa menggunakannya untuk memurnikan, mengarahkan, membentuk, mempersiapkan, bahkan menjadi alat kesaksian kita. Your greatest ministry will come out of your misery. Rasa sakit yang diizinkan Tuhan justru bisa menghasilkan mutiara yang indah dan bernilai.
Setiap orang percaya dipanggil untuk melihat penderitaan dengan perspektif Tuhan: bukan berdoa supaya rasa sakit diambil, melainkan meminta kekuatan dari Tuhan untuk menanggungnya. Sebab ketika kita hidup untuk tujuan-Nya, hidup kita selalu ada dalam kendali Tuhan.
QUOTES:
Pengertian kita tentang tujuan Tuhan akan membantu kita untuk tidak fokus kepada besarnya penderitaan yang kita alami.
SUPPORTING VERSES:
Kolose 1:15–16, Pengkhotbah 3:1,4, Efesus 5:15–17, Roma 8:17–18, Roma 5:3–5, Yohanes 12:24–26, Matius 16:21, Matius 16:24–25, Amsal 3:11–12, Ibrani 12:10–11, Yohanes 9:1–3, Ibrani 2:18, 2 Korintus 1:3–4, Filipi 4:13, Roma 8:28
PERTANYAAN DISKUSI OIA:
Mari menggali firman Tuhan dan semakin mengenal Dia dengan pertanyaan OIA (Observasi, Interpretasi, Aplikasi). Saudara dapat memilih/menyesuaikan
Pertanyaan Pembuka:
- Satu hal apa yang berbicara secara pribadi kepada Saudara dari khotbah minggu lalu?
- Mengapa hal tersebut berbicara secara pribadi dalam hidup Saudara?
- Bagaimana rencana tindak lanjut Saudara setelah belajar dari khotbah minggu lalu?
Latihan OIA - Roma 5:1-5 TB
1 Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. 2 Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. 3 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, 4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. 5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Konteks:
Roma 5:1-5 datang tepat setelah Paulus menjelaskan bahwa kita dibenarkan di hadapan Allah bukan karena perbuatan baik, tetapi murni karena iman kepada Yesus Kristus. Ayat ini menjadi jembatan yang menunjukkan hasil dari pembenaran itu. "Sebab itu," karena kita telah berdamai dengan Allah, kita tidak lagi takut pada penderitaan. Sebaliknya, penderitaan menjadi bagian dari proses ilahi yang membentuk karakter kita. Paulus menunjukkan bahwa penderitaan bukan sekadar nasib buruk, tetapi sebuah alat yang digunakan Tuhan untuk menguji dan mematangkan iman kita, yang berpuncak pada pengharapan yang teguh dan tidak mengecewakan.
Observasi:
- Setelah membaca Roma 5:1-5. Apa saja yang menurut Saudara menjadi kata kunci? Mengapa?
- Menurut ayat 3, apa yang seharusnya kita lakukan saat mengalami kesusahan? Apa hasil dari sikap ini?
- Bagaimana proses/tahapan yang Rasul Paulus jelaskan di ayat 3-4?
- Dalam ayat 5, dikatakan bahwa pengharapan "tidak mengecewakan." Mengapa? Apa yang menjadi dasarnya?
Interpretasi:
- Dalam ayat 3, Paulus berkata kita "bermegah dalam kesusahan." Apakah ini berarti kita harus merasa senang saat menderita? Apa makna "bermegah" yang sebenarnya di sini, dan mengapa kita bisa bermegah di tengah kesulitan?
- Ayat 3-4 menjelaskan sebuah proses: kesusahan → ketabahan → tahan uji → pengharapan. Menurut Saudara, mengapa penderitaan harus melalui proses ini untuk menghasilkan pengharapan yang kuat? Bagaimana setiap tahap saling membangun satu sama lain?
- Ayat 5 menyatakan bahwa pengharapan kita "tidak mengecewakan." Mengapa demikian? Bagaimana kasih Allah yang dicurahkan melalui Roh Kudus menjadi dasar dari pengharapan yang tidak akan mengecewakan?
Relevansi:
Dalam dunia modern yang seringkali mengutamakan kenyamanan dan menghindari rasa sakit, pesan dari Roma 5:1-5 sangatlah relevan. Ayat ini menawarkan perspektif yang radikal: rasa sakit kita memiliki tujuan. Alih-alih melihat penderitaan sebagai hal yang tak bermakna, kita bisa melihatnya sebagai sarana yang Tuhan gunakan untuk membangun ketabahan, karakter yang teruji, dan harapan yang tidak akan pernah layu. Relevansi utamanya adalah bahwa pengharapan kita sebagai orang Kristen tidak didasarkan pada keadaan hidup yang nyaman, tetapi pada kasih Allah yang dicurahkan ke dalam hati kita, yang menjamin bahwa kita tidak akan pernah kecewa. Ini mengubah cara kita merespons kesulitan, dari keputusasaan menjadi keyakinan akan tujuan ilahi.
Aplikasi:
- Pikirkan sebuah penderitaan atau tantangan yang sedang Saudara alami atau pernah lalui. Bagaimana Saudara dapat melihat penderitaan tersebut sebagai "proses" yang bisa membentuk karakter Saudara, bukan sekadar sebuah kesialan?
- Apa satu hal praktis yang dapat Saudara lakukan minggu ini untuk mempraktikkan ketabahan (ketekunan) di tengah kesulitan, alih-alih menyerah atau mengeluh?
- Bagaimana pemahaman ini mengubah cara Saudara memSaudarang penderitaan yang dialami oleh orang lain, baik di komsel maupun di luar sana? Bagaimana kita bisa menolong orang lain menemukan tujuan di balik rasa sakit mereka?
Catatan:
Saudara dapat memilih beberapa pertanyaan di atas sesuai kebutuhan pada saat memfasilitasi diskusi di dalam DATE, tidak harus menanyakan semua pertanyaan.
Parents Day
Mari melihat lebih dekat bagaimana gereja dan keluarga berjalan bersama! Di Parents Day, orang tua dapat hadir dalam kelas anaknya, berkenalan dan bertemu dengan Small Group Leader, juga mengenal berbagai materi parenting/pembekalan yang gereja sediakan bagi orang tua. Parents Day diadakan setelah ibadah JPCC Kids/Youth di hari Minggu (tanggal sesuai kategori kelas). Berikut ini informasi selengkapnya/FAQ terkait Parents Day: jpcc.org/parentsday
Treasure's Women Conference 2025
Ladies, we're getting closer to TWC 2025! Bagaimana hubungan Sdr. dengan Tuhan saat ini? Apakah Tuhan “terasa” jauh? Apakah Sdr. rindu untuk mengalami-Nya dan mengenal-Nya dengan lebih sungguh? Tuhan menjanjikan hati yang baru dan hidup yang tidak akan pernah sama lagi, bagi yang sungguh-sungguh merindukannya. Mari bergabung bersama kami tanggal 5 dan 6 September di TWC, daftarkan diri Sdr. di www.treasuresconference.com. See you there!
Kelas SERVE Kini Hadir Secara Online
Mau jadi berkat bagi orang lain? Mari mulai dengan mengikuti kelas SERVE. Sdr. akan mendapatkan pengajaran yang akan mempersiapkan Sdr. untuk melayani. Kini, kelas SERVE tersedia secara online dan bisa dilakukan mandiri oleh peserta. Pendaftaran senantiasa dibuka di MyJPCC App - Classes. Untuk mengikuti kelas ini, Sdr. perlu menyelesaikan kelas PLANT. Dengan menyelesaikan kelas SERVE, Sdr. bisa bergabung melayani bersama Ministry di JPCC. Berikut FAQ terkait kelas Serve: jpcc.org/faqserve.
Yakobus 5:16 TB
“Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.”
Ajak setiap anggota DATE untuk berbagi pokok doa yang spesifik agar dapat didoakan bersama. Setelah itu, luangkan waktu untuk berdoa bagi kesejahteraan kota Jakarta dan Tangerang, memohon perlindungan dan damai sejahtera bagi masyarakat. Doakan juga bangsa dan negara Indonesia, serta para pemimpin di pemerintahan pusat maupun daerah, agar diberikan hikmat dalam mengambil keputusan yang selaras dengan kehendak Tuhan.