Contact us
JPCC Marketplace

Navigating Business During COVID-19

Seluruh dunia sedang menghadapi musim yang sangat sulit – Pandemic Covid – 19 sangat cepat menyebar dan tidak ada yang sungguh – sungguh siap dalam menghadapinya, termasuk juga para pelaku bisnis. Mereka belum pernah berada di dalam situasi seperti sekarang ini.
Setiap hari kita mendengar dari dunia usaha, para pelaku bisnis mengalami low revenue, atau bahkan tidak ada pemasukan, namun pengeluaran tetap terus berjalan. Apa yang harus dilakukan pada situasi seperti ini? Inilah beberapa kesimpulan dari pembicaraan dengan teman – teman pengusaha dari JPCC Market Place dalam kondisi seperti sekarang ini:

1. Jadilah Transparan.
Keterbukaan dari seorang “bos” tentang keadaan perusahaannya bukan hanya menunjukkan kerendahan hatinya, namun juga akan mengundang empati dari karyawannya.
• Terbukalah kepada tim, staff, dan karyawan tentang kesulitan dan pergumulan sebagai perusahaan. Ajak mereka bicara, jangan pikul beban ini sendirian.
• Terangkan dengan jelas dan minta tim untuk mengerti bahwa kondisi sulit ini dialami oleh semua orang.
• Ajak semua anggota tim untuk ambil bagian dalam saling mendukung. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.

2. Tetaplah Melayani.
Kita perlu mengusahakan kesejahteraan kota di mana Tuhan tempatkan kita Tuhan, mulai dari orang – orang terdekat, yaitu keluarga, partner usaha, karyawan, keluarga mereka.
• Berikan telinga untuk mendengarkan dan tangan untuk menolong.
• Tanyakan keadaan mereka, kenali kebutuhan utama mereka.
• Jangan sekadar meminta mereka untuk selalu mengerti keadaan perusahaan saja, namun cobalah juga untuk mengerti keadaan mereka, taruh diri kita di posisi mereka.
• Berkorban demi berbagi untuk tim yang selama ini berjibaku mendukung usaha.

3. Minta Bantuan.
• Jangan malu bertanya dan mencari bantuan.
• Belajar dari mereka yang lebih berpengalaman,dengan menggali hikmat dan pengalaman mereka untuk membantu kita melewati masa sulit ini; terutama jika bisnis masih baru dan belum kuat secara fundamental.
• Belajar dari mereka dengan hati yang lebih besar, mereka mungkin memiliki iman yang lebih kuat dari kita.

4. Berpikir Secara Kreatif.
Dalam kondisi revenue yang menurun, kita perlu mengatur ulang strategi pengeluaran perusahaan agar usaha dapat tetap berjalan.
• Berkaitan dengan kesejahteraan karyawan, bila sulit untuk perusahaan mengeluarkan 100% gaji, kita perlu pikirkan solusi alternatifnya. Misalnya:
– Sebagian dari gaji diganti dalam bentuk sembako, kebutuhan kesehatan, atau vitamin dan obat untuk menaikkan imunitas tubuh mereka.
– Sebagian dari gaji dibayar ketika kondisi mulai pulih.
• Pelajari berapa lama kekuatan kita dalam menghadapi badai dengan mengukur kekuatan usaha kita.
• Targetkan 0% untuk pemecatan, jadikan tujuan untuk menjaga keutuhan bersama.
• Fokuskan pengeluaran untuk mencukupi kebutuhan primer kita dan karyawan.
Bagi usaha yang sudah berjalan bertahun – tahun , ini waktunya juga untuk berbenah.
• Tinjau ulang seberapa kuat dasar perusahaan kita dalam menghadapi krisis. Jika perusahan kita ambruk hanya
dalam 1 – 2 bulan saja, kemungkinan besar ada yang salah dengan cara kita mengelola perusahaan. Periksa lagi strategi yang ada.
• Cari eksper untuk membantu pembenahan, jangan sampai terlambat.

Let’s surf above the waves.
• Cari kesempatan – kesempatan baru untuk bisa naik tanpa melukai siapa pun.
• Jadilah berkat, berikan kasih Agape yang tanpa syarat kepada sekitarmu.
• Jangan hanya cari solusi sementara yang hanya menguntungkan diri sendiri.

5. Berhikmatlah Dalam Mengambil Keputusan.
Dalam kondisi sekarang ini, keputusan menjadi lebih susah untuk diambil. Beberapa hal yang perlu kita perhatikan pada saat kita mengambil suatu keputusan:
1. Jangan ambil keputusan untuk kepentingan diri sendiri, tapi dengan tulus lakukan untuk kepentingan orang banyak.
2. Jangan jadikan uang sebagai faktor penentu utama dalam memutuskan. Fokus kepada apa yang benar dan seharusnya kita lakukan, bukan apa yang kita mau/suka lakukan.
3.Perhatikan apa yang kita katakan, karena “Your words create your world”. Perkatakan hal yang baik dan membangun semangat, jangan menyebarkan kekhawatiran.
4. Lakukan apa yang kita percayai. Jangan takut salah langkah atau salah ambil keputusan.
5. Bicara dengan Roh Kudus, minta tuntunan dan hikmat. Bangun hubungan dengan Tuhan melalui Firman – Nya lebih lagi, dan biarkan Roh Kudus berbicara melaluinya.

“Siang dan Malam”
Masa yang sedang kita hadapi tidak akan selalu seperti ini, sama seperti ada siang dan malam dalam hidup kita. Siang yaitu ketika bisnis kita sedang berjalan baik, demand tinggi. Malam adalah pada saat bisnis kita sedang sepi. penjualan surut.
Apa yang perlu kita lakukan pada waktu siang dan malam?
Pada waktu siang, kita menabur, menanam benih. Pada waktu malam, kita beristirahat untuk mendapatkan kekuatan, memikirkan ulang sistem dan cara kita melakukan segala sesuatunya. Problem terjadi ketika pada waktu siang kita tidak menabur dan menanam benih, padahal malam hari adalah waktunya Tuhan bekerja menumbuhkan benih yang sudah kita tabur.
Kalau kita tidak menabur pada waktu siang, maka tidak ada benih yang bisa ditumbuhkan.

Beberapa ayat yang mendasari pemikiran -pemikiran di atas:
Matius 7:7 (TB)
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
 
Yakobus 1:5 (TB)
Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, — yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit – bangkit –, maka hal itu akan diberikan kepadanya.

Yohanes 16:13 (TB)
Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata – kata dari diri – Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar – Nya itulah yang akan dikatakan – Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal – hal yang akan datang.

Amsal 18:21 (TB)
Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.

Yeremia 29:7 (TB)
Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.

Bilangan 6:24 – 25 (TB)
TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; TUHAN menyinari engkau dengan wajah – Nya dan memberi engkau kasih karunia;

Share by: